Paket Haji

Dalil Pelaksanaaan Haji dan Umroh dalam Al-Qur'an

Admin 1
6/9/2024, 1:00:59 AM

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki makna mendalam dan penuh hikmah. Dalam beberapa ayat Al-Quran, Allah SWT menjelaskan pentingnya ibadah ini serta tata cara pelaksanaannya. Misalnya, dalam Q.S. Al-Hajj ayat 27-29, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyeru manusia agar melaksanakan haji. Ayat ini menggambarkan bagaimana manusia dari berbagai penjuru akan datang ke Baitullah untuk menyaksikan berbagai manfaat dan menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan. 

Berikut beberapa dalil dari Al-Qur'an tentang pelaksanaan haji dan umroh bersumber dari kitab Fikih Kontemporer Haji dan Umroh (Perspektif Empat Mazhab) :

 

a. Q.S. Al-Hajj [22]: 27, 28, dan 29

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُوْمَتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

 ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ 

Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segala penjuru yang jauh, agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rizki yang Dia berikan kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran (yang ada di badan) mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua (Baitullah) (Q.S. Al-Hajj (22): 27-29)

 

b. Q.S. Ali Imran [3]: 97       

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَلَمِينَ

Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melak- sanakan ibadah haji ke Baitullah bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (ke- wajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam (Q.S. Ali 'Imran [3]: 97)

 

c. QS. Al-Baqarah (2): 196

 

وَأَتِمُوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ فَإِنْ أَحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدي ولا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلُّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَّأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجَ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةِ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu se- belum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib ber-fidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkan, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh hari. Demiki- an itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidil Haram. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukumnya (Q.S. Al-Baqarah [2]: 196)

 

d. Q.S. Al-Baqarah [2]: 197

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُوْمُتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَقِّ ۖ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمُهُ اللَّهُ ۖ وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُوْنِ يأولى الْأَلْبَابِ

(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafas), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melaksanakan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat (Q.S. Al-Baqarah [2]: 197)

 

e. Q.S. Al-Hajj [22]: 78

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٌ

Dan Allah tidak menjadikan untuk kalian suatu kesempitan dalam urusan agama (Q.S. Al-Hajj [22]: 78)

 

f. Q.S. Al-Taghabun [64]: 16

 

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا

Bertakwalah kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengar- kanlah serta taatlah (Q.S. Al-Taghabun [64]: 16)

 

g. Q.S. Al-Baqarah [2]: 185

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghen- daki kesukaran bagimu (Q.S. Al-Baqarah [2]: 185)

 

h. Q.S. Al-Baqarah [2]: 286

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesang- gupannya (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186)

 

Dengan artikel ini, diharapkan para perindu baitullah dapat lebih mantap untuk mempersiapkan diri melaksanakan ibadah haji dan umroh.

Jangan lupa share pesan ini kepada teman dan keluarga untuk anda yang ingin mendapatkan informasi bermanfaat lainnya.