Umroh

Berangkat Umrah dari Indonesia? Ini Dia Tata Cara Berihram di Atas Pesawat

Admin 1
11/2/2024, 5:42:19 PM

Bagi jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci menggunakan pesawat, terkhusus bagi jamaah yang akan mendarat di bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Memahami tata cara berihram menjadi sangat penting. Berihram merupakan salah satu rukun haji maupun umrah yang menandai dimulainya ibadah. Namun, bagaimana cara berihram di dalam pesawat? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu Miqat?
Dalam bahasa Arab, kata miqat merupakan bentuk isim makan dan zaman dari auqata-yûqitu yang berarti menetapkan waktu. Miqat secara istilah fiqih adalah tempat-waktu yang ditentukan untuk mulai mengerjakan ibadah haji atau umrah. Ada dua jenis miqat, yakni (1) miqat zamani yang berkaitan dengan batas waktu yang digunakan untuk haji atau umrah; serta (2) miqat makani yang berkaitan dengan batas tempat yang digunakan untuk mulai berihram atau niat haji atau umrah.

Batas Waktu
Miqat zamani bagi orang yang berhaji adalah rentang waktu mulai dari awal bulan Syawal sampai subuhnya hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah). Jika seorang yang ingin berhaji tetapi ihramnya tidak dilakukan pada bulan-bulan tersebut, maka ibadahnya hanya bisa disebut umrah, bukan haji.

Batas Tempat
Rasulullah saw telah memberikan tuntunan terkait miqat makani bagi siapa saja yang hendak melaksanakan haji atau umrah, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, dan An-Nasa’i. “Dari Ibnu Abbas RA sesungguhnya Rasulullah SAW telah menetapkan miqat bagi penduduk Madinah di Dzulhulaifah, penduduk Syam di Juhfah, penduduk Nejd di Qarn, penduduk Yaman di Yalamlam, begitu juga termasuk orang-orang yang ingin berhaji dan umrah yang berasal dari tempat lain tetapi melewati daerah-daerah tersebut (maka miqatnya sama dengan daerah yang dilewati).”
Dari hadits di atas kita dapat menyimpulkan bahwa tidak semua jamaah haji memiliki miqat yang sama. Syihabuddin bin Naqib As-Syafii dalam Umdatus Salik wa Iddatun Nasik menjelaskan beberapa ketentuan-ketentuan miqat.

Miqat bagi penduduk Madinah terletak di Dzulhulaifah. Sedangkan miqat bagi penduduk Syam (Palestina, Syiria, Yordan), Mesir serta Maroko adalah di Juhfah. Sementara miqat penduduk Yaman adalah Yalamlam sedangkan penduduk Nejd berada di Qarn.

Bagi penduduk Iraq dan Khurasan, miqatnya berada di Dzatu Irq, akan tetapi yang paling utama adalah di Aqiq. Bagi jamaah haji sedang berjalan menuju Makkah maka miqat hajinya berada di Makkah sedangkan miqat umrahnya adalah adnal hilli (daerah yang lebih dekat dengan Makkah), yaitu  Ji’ranah, Tan’im, atau Hudaibiyah.
Bagi calon muhrim yang tempat tinggalnya di luar Makkah tetapi lebih dekat ke Makkah dari miqat yang telah disebutkan, maka miqatnya adalah tempatnya tersebut. Tetapi jika tempatnya lebih jauh dari miqat, maka yang lebih utama berihram di miqat.

Tata Cara Berihram di Pesawat
Ketika pesawat mendekati Yalamlam/Qarnul Manazil lalu kru pesawat akan mengumumkan bahwa beberapa saat lagi pesawat akan melintas di atas Yalamlam/ Qarnul Manazil, jemaah haji gelombang II yang mengambil miqat di pesawat dianjurkan:

•    Persiapkan Pakaian Ihram: Siapkan pakaian ihram di tempat yang mudah dijangkau.
•    Konsultasi dengan Ustadz: Jika masih ragu, sebaiknya konsultasikan dengan ustadz atau pembimbing haji.
•    Membuka kaos kaki dan celana dalam dengan segera bagi jemaah laki-laki yang masih mengenakannya.
•    Melaksanakan niat ihram haji/umrah dengan niat di dalam hati dan mengucapkan dengan lisan.

Larangan-larangan Ihram: 
Setelah berihram, ada beberapa hal yang harus dihindari, seperti:
   Menggunakan 
   Berhubungan badan
   Memotong rambut atau kuku
   Berburu hewan
   Memakai pakaian yang berjahit (untuk laki-laki)

Berihram di pesawat tidak jauh berbeda dengan berihram di darat. Yang terpenting adalah memahami tata cara dan larangan-larangan saat berihram. Dengan persiapan yang matang, ibadah haji Anda akan lebih khusyuk dan bermakna.