Nafar Awal dan Nafar Tsani dalam Haji. Apa Itu?

Bagi para jamaah haji, momen meninggalkan Mina merupakan salah satu fase penting dalam rangkaian ibadah haji. Di sini, jamaah dihadapkan pada pilihan waktu kepulangan, yaitu antara Nafar Awal dan Nafar Tsani.

Nafar secara bahasa dapat diartikan sebagai rombongan. Namun secara istilah, kata Nafar kerap digunakan untuk menggambarkan keberangkatan sekelompok orang untuk meninggalkan Mina.

Firman Arifandi dalam bukunya berjudul Perihal Penting Haji, menyebutkan bahwa Nafar terbagi dua, Nafar Awal dan Nafar Tsani.

Memahami Nafar Awal dan Nafar Tsani:

• Nafar Awal: Kepulangan dari Mina pada tanggal 12 Zulhijjah setelah menyelesaikan lontar jumrah Aqabah.
• Nafar Tsani: Kepulangan dari Mina pada tanggal 13 Zulhijjah setelah menyelesaikan lontar jumrah Aqabah dan jumrah ketiga (jumrah Aqabah Kedua).

Perbedaan Nafar Awal dan Nafar Tsani:

• Waktu Pelaksanaan: Jamaah Haji yang memilih Nafar awal biasanya melaksanakan Ibadah Haji dengan waktu paling cepat 4 hari (9,10,11 dan 12 dzulhijjah) sedangkan Nafar Tsani waktu tercepatnya 5 hari (9,10,11,12,13 dzulhijjah)
• Jumlah Batu Kerikil: Jumlah batu kerikil yang dipersiapkan untuk Nafar Awal sejumlah 49 butir, sedangkan untuk Nafar Tsani sejumlah 70 butir.
• Niat Nafar: Tempat berniat untuk nafar awal ini kurang lebih 50 meter dari jumrah Aqabah (di luar Mina dan termasuk daerah Makkah). Sesudah berniat nafar awal, para jemaah pergi menuju Makkah.
  
• Pilihan Jamaah: Jamaah yang ingin segera selesai proses hajinya, dapat menyelesaikan pada tanggal 12 dzulhijjah dengan memilih Nafar Awal, namun jika ingin melanjutkan hingga tanggal 13 dzulhijjah tidak ada masalah.
• Waktu Kepulangan : Nafar Awal ditandai dengan selesai pada tanggal 12 Dzulhijjah, Nafar Tsani pada tanggal 13 Dzulhijjah

Dalil Nafar Awal dan Nafar Tsani:

Dasar hukum atau ketentuan dibolehkan pulang lebih awal untuk Nafar Awal itu sudah sesuai firman Allah dalam surah Al-Baqarah Ayat 203:

وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن تَعَجَّلَ فِى يَوْمَيْنِ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya”.

Tips Memilih Waktu Kepulangan:

Memilih Nafar Awal atau Nafar Tsani tergantung pada beberapa faktor, seperti:

• Kondisi fisik dan stamina: Nafar Tsani membutuhkan waktu dan stamina yang lebih banyak.
• Keinginan untuk beribadah: Nafar Tsani memberikan kesempatan untuk beribadah lebih lama di Mina.
• Kemacetan dan kepadatan: Nafar Awal biasanya lebih ramai dan macet.
• Jadwal penerbangan dan akomodasi: Pastikan waktu kepulangan sesuai dengan jadwal penerbangan dan akomodasi.

Kesimpulan:

Nafar Awal dan Nafar Tsani sama-sama sah dalam ibadah haji. Pilihan waktu kepulangan kembali kepada jamaah dan pertimbangannya masing-masing.